KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Laporan Audit”,semoga dengan dibuatnya makalah ini pembaca dapat memahami tentang materi tersebut.
Berbagai sumber referensi dasar dan esensial yang relevan
dari buku auditing lainnya memang sengaja dipilih dan digunakan
untuk memperkuat pembahasan dan membangun karangka penyajian yang komperehensif
, agar mudah dipahami dan dapat memenuhi harapan pembaca.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan baik dari segi teknis
maupun isi, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pembuatan makalah selanjutnya. Oleh karena itu,penulis berharap
agar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan berguna bagi
pembacanya.
Ponorogo, 19 September2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan 2
BAB II :PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Audit.................................................................................. 3
2.2 Fungsi dan Tujuan Laporan Audit..................................................................... 4
2.3 Unsur-
Unsur dalam Pelaporan Audit................................................................ 4
2.4 Beberapa Jenis Pendapat Auditor dalam Laporan Audit.................................. 9
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Laporan adalah kesempatan bagi
auditor internal untuk mendapatkan perhatian penuh dari manajemen. Begitulah
seharusnya cara seorang auditor memandang pelaporan sebagai sebuah kesempatan
dan bukan sebuah tugas yang membosankan, kesempatan yang sempurna untuk
menunjukkan kepada manajemen bagaimana seorang auditor dapat memberikan
bantuan.
Seringkali auditor membuang
kesempatan emas yang mampu membuka mata manajemen ini, untuk menunjukkan kepada
manajemen apa-apa yang telah mereka capai dan apa-apa yang dapat mereka capai,
untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui dan dikerjakan oleh manajemen.
Auditor internal membuang kesempatan ini dengan menggunakan cara penulisan yang
datar, merasa puas atas format pelaporan yang tidak menarik, membuat
tuduhan-tuduhan yang tidak dapat menahan sanggahan, mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang tidak berdasar dan tidak logis, serta melaporkan
temuan tanpa memberikan solusinya.
Auditor hendaknya mengunakan
laporan-laporan mereka seperti seorang vendor yang mengunakan sebuah kesempatan
untuk mempresentasikan produk-produknya kepada direktur suatu perusahaan,
sebuah peluang untuk melakukan presentasi yang telah disiapkan, teruji dan
tervisualisasikan dengan baik.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam makalah
ini kami akan membahas berkaitan dengan penyusunan laporan audit :
1.
Apa pengertian laporan audit?
2.
Apa fungsi dan tujuan laporan audit?
3.
Unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam laporan
audit?
4.
Bagaimana penentuan jenis pendapat auditor dalam
laporan audit?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui definisi dari laporan audit.
2.
Mengetahui fungsi dan tujuan laporan
audit.
3.
Mengetahu unsur- unsur apa saja yang
harus ada dalam laporan audit.
4.
Bagaimana penentuan jenis pendapat
auditor dalam laporan audit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Laporan Audit
Berikut beberapa pengertian laporan audit :
Menurut Boynton Johnson Kell, laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas
laporan keuangan yang di audit.
Menurut Mulyadi, laporan audit adalah suatu media yang dipakai
oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan
tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan
auditan.[1][1]
Yang dimaksud dengan laporan audit
atau audit report yaitu laporan auditor yang
menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan,
disertai dengan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan
yang diperiksa, jenis pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa syarat (unqualified
clean), wajar dengan syarat (qualified), menolak dengan memberikan
pendapat (adverse), dan menolak tanpa memberikan pendapat sama sekali (disclaimer).[2][2]
Menurut kelompok kami, laporan audit
adalah suatu laporan oleh pihak auditor yang menyatakan pendapatnya atas
laporan keuangan yang diaudit, dimana auditor dapat melaporkan temuannya kepada
manajemen atau klien serta memberinya solusi.
2.2 Fungsi dan Tujuan Laporan Audit
Laporan audit memiliki tiga fungsi
bagi klien atau manajemen, yaitu mengkomunikasikan, menjelaskan, dan
mempengaruhi. Kemudian laporan audit memiliki tiga tujuan utama. Jika auditor
tidak dapat mencapai tujuan ini, laporan mereka hanya akan membuang-buang waktu
saja. Di dalam laporannya, auditor hendaknya berusaha untuk :
a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka
temui.
b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai
dan validasi dari temuan audit.
c. Memberikan hasil, yaitu menggerakkan manajemen kearah
perubahan dan perbaikan.
2.3
Unsur-unsur dalam Penyusunan Laporan Audit
1.
Unsur-unsur pokok dalam laporan audit bentuk baku, meliputi :
a. Judul Laporan
Suatu judul
yang memuat kata independen.
b. Alamat Laporan
Pihak yang dituju oleh auditor. Ditujukan kepada Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi/sesuai dengan kontrak.
c. Paragraf Pendahuluan
Suatu
pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor telah
diaudit oleh auditor. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.
d. Paragraf Scope Pemeriksaan
Suatu
pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Suatu pernyataan bahwa standar auditing
tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material.
Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen,
serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Maksud dan hal-hal yang masuk dalam Paragraph Scope atau ruang lingkup
pemeriksaan pada Laporan Audit, dapat dijelaskan sbb :
Paragraph scope yaitu ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang auditor. Yang masuk dalam paragraph scope yaitu :
1) Suatu
pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
2) Suatu
pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan
dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material.
3) Suatu
pernyataan bahwa audit meliputi :
a. Pemeriksaan (examination),
atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan.
b. Penentuan
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat
manajemen.
c. Penilaian
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
4) Suatu
pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar
memadai untuk memberikan pendapat.
e. Paragraf pendapat dari akuntan/auditor
Suatu pendapat mengenai apakah laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk
periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Sebagai contoh :
Menurut pendapat kami, laporan
keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT. ABC tanggal 31 Desember 2010, dan 2011, dan hasil
usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
f. Nama KAP (Kantor Akuntan Publik)/Sign
in Partner
Tanda
tangan, nama rekan, nomir izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik.
g. Tanggal Laporan Audit
Tanggal terakhir kapan auditor telah
selesai melakukan audit.
a.
Halaman
sampul
Halaman sampul menampilkan nama departemen,
judul audit, jumlah audit dan tanggal audit yang sebaiknya ada disetiap
laporan. Laporan yang panjang mungkin memiliki indeks.
b.
Sampul surat
Surat sebaiknya ditulis dan
ditandatangani oleh Direksi/rekan dan dibuat laporan audit bagian. Jadikan
sesingkat mungkin.
c.
Pendahuluan
Menguraikan jenis perjanjian
(jadwal regular, permintaan khusus, dan lain-lain) dan wewenang audit (agenda,
permintaan khusus, dan lain-lain). Nama organisasi dan kegiatan yang akan
diaudit dan memberikan informasi latar belakang yang diperlukan). Ini meliputi
sifat dan tujuan, isi atau nilai, kegiatan, lokasi, staf, dan lain-lain.
d.
Pernyataan
tujuan
Tujuan audit dinyatakan dalam laporan dan
laporan yang sama ditampilkan dalam program audit terperinci.
e.
Pernyataan
ruang lingkup
Bagian ini sebaiknya menguraikan kerja
audit mendalam dan cakupannya untuk memenuhi tujuan audit. Ini akan berisi
tanggal kalender untuk pengujian pekerjaan dan tanggal evaluasi control
internal.
f. Pernyataan
metodologi
Pernyataan secara metodologi sebaiknya dijelaskan
secara jelas pengumpulan bukti dan teknik analisis yang digunakan untuk
memenuhi tujuan audit.
g. Pernyataan
standar audit
Laporan sebaiknya memuat suatu pernyataan
bahwa audit yang dilakukan sesuai dengan standard dan mengungkapkan kapan standar
yang berlaku tidak diikuti.
h. Kesimpulan audit
Auditor harus memasukan dalam tujuan audit
dinyatakan yang mana terdapat dalam laporan. Auditor harus memasukan negative
dan afirmatif tujuan.
i.
Temuan dan
rekomendasi
Tiap
rekomendasi harus didukung dengan serangkaian fakta yang membentuk temuan
audit. Berikut ini adalah unsur-unsur suatu temuan.
1) Fakta
2) Kriteria
3) Efek
Ini juga dikenal sebagai
risiko (baik actual ataupun potensial). Mengambarkan atau menunjukan efek pada
kondisi. Risiko mungkin tidak akurat, tidak efisien, kerugian aset. Memberikan
nilai moneter terhadap efek. Apabila hal ini tidak memungkinkan, nyatakan
demikian, menekankan potensi.
4) Kasus
Kasus hanya perlu disebutkan
ketika tidak jelas atau hal tersebut merupakan hal lain dari kejelasannya.
5) Rekomendasi
Ditetapkan secara sederhana,
bahasa belum spesifik, perbaikan manajemen dapat mengikuti untuk memeriksa
kondisi secara efektif. Dalam beberapa bagian tindakan, sejumlah solusi langkah
demi langkah untuk membantu menyelesaikan rekomendasi menjadi pemahaman proses
yang mudah dimengerti. Menekankan solusi lain dari penyajian tersebut yang
dapat diterima apabila hal tersebut mengurangi kondisi yang dinyatakan dalam
temuan.
j.
Tanggapan
auditee
Semua rekomendasi akan diikuti dengan
tanggapan auditee.
k.
Komentar
auditor
Komentar-komentar ini digunakan sebagaimana
diperlukan untuk mengevaluasi kualitas dari tanggapan tertulis audit.
l. Komentar
umum
Bagian ini diadakan untuk poin kepentingan
yang besarnya lebih pendah dari temuan, namun skepentingan untuk manajemen.
2.4 Beberapa Jenis Pendapat Auditor dalam Laporan
Audit
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified
Opinion)
Pendapat
wajar tanpa pengecualian diberikan auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam
lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai
kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan
laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum
tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. Laporan audit yang berisi pendapat
wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh semua
pihak, baik oleh klien, pemakai informasi keuangan maupun oleh auditor.
2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan bahasa penjelasan (Unqulified Opinion Report With Explanatory
Language)
Jika
terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan
tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien,
auditor dapat menerbitkan laporan audit baku.
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian
(Qualified Opinion Report)
Jika auditor menjumpai
kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian dalam laporan audit.
a)
Lingkup
audit dibatasi oleh klien.
b) Auditor
tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh
informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien
maupun auditor.
c)
Laporan
keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
d) Prinsip
akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak
ditetapkan secara konsisten.
Dalam
pendapat ini auditor menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh
klien adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang
pengecualiannya tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara konsisten.
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse
Opinion Report)
Auditor
memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya,
sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung
pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor,
maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali
tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi
keuangan untuk pengambilan keputusan.
5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan
pendapat (Disclaimer Of Opinion Report)
Jika auditor
tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini
disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report). Kondisi yang
menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah :
a)
Pembatasan
yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.
b)
Auditor
tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.
KESIMPULAN
Menurut kelompok kami, laporan audit
adalah suatu laporan oleh pihak auditor yang menyatakan pendapatnya atas
laporan keuangan yang diaudit, dimana auditor dapat melaporkan temuannya kepada
manajemen atau klien serta memberinya solusi.
Laporan audit memiliki tiga fungsi
bagi klien atau manajemen, yaitu mengkomunikasikan, menjelaskan, dan
mempengaruhi. Laporan audit memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka
temui.
b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai
dan validasi dari temuan audit.
c.
Memberikan hasil, yaitu mengerakkan
menajemen kearah perubahan dan perbaikan.
Unsur-unsur
pokok dalam laporan audit bentuk baku, meliputi :
a. Judul Laporan
b.
Alamat Laporan
c.
Paragraf Pendahuluan
d.
Paragraf Scope Pemeriksaan
e.
Paragraf pendapat dari akuntan/auditor
f.
Nama KAP (Kantor Akuntan Publik)
g.
Tanggal Laporan Audit
Beberapa jenis pendapat auditor
dalam laporan audit :
1. Laporan yang
berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
2 Laporan yang
berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqulified
Opinion Report With Explanatory Language)
3. Laporan yang
berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion Report)
4. Laporan yang
berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion Report)
5. Laporan yang
didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (Disclaimer Of Opinion Report)
DAFTAR PUSTAKA
Yessie, Afly. Materi
Kuliah Laporan Hasil Manajemen Audit. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
http://falahbilayudha.blogspot.com/2013/04/laporan-audit.html diunduh pada
13 Juni 2013.
http://kk.mercubuana.ac.id/files/32030-11-466013759422.pdf diunduh pada 13 Juni 2013.
http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/category/auditing-1-pemeriksaan-akuntansi-1/ diunduh pada
13 Juni 2013.
[5][2]
http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/category/auditing-1-pemeriksaan-akuntansi-1/ diunduh pada
13 Juni 2013.
[6][3] Afly Yessie, Materi Kuliah Laporan Hasil Manajemen Audit,
(Jakarta: Universitas Mercu Buana).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar